Saat ini kita ketahui bahwa layanan ojek di Indonesia
menjadi alat transportasi modern yang memudahkan seseorang untuk sampai ke
tempat tujuan. Di Jakarta ada beberapa layanan ojek modern yang memanfaatkan
internet sebagai layanan cepat dan praktis, selain itu harga yang di keluarkan
sangat murah. Jika anda naik ojek dengan biaya 100.000 sampai 200.000 mungkin
menjadi ongkos termahal anda saat naik ojek. Namun, taukah anda jika ada daerah
yang mematok tarif ojek sekali jalan 1
juta? jawabanya ada di Kabupaten Luwu
Utara, Sulawesi Selatan. Sangat mahal bukan ? mungkin perjalanan dari Jakarta
ke Malaysia menggunakan pesawat saja tidak sampai memakan biaya 1 juta dengan
menggunakan kelas ekonomi. Ojek mahal tersebut hingga saat ini hanya melayani perjalanan
yang menghubungkan dua kecamatan yaitu dari Sabbang menuju Seko.
Altivitas sehari-hari Ojek Seko (foto;kompas) |
Seko sendiri merupakan dataran tinggi di Sulawesi Selatan
dengan ketinggian mencapai 1.800 Mdpl. Kabupaten tersebut merupakan kabupaten
mandiri dengan keterbatas infratstuktur jalan. Seperti yang dikutip situs
berita online kompas, Seko merupakan daerah yang surplus pangan sejak tahun
2008. Bahkan beras yang dihasilkan sangat baik dengan penanaman hingga panen
tanpa menggunakan pestisida dan 100% alami.
Terjebak lumpur (foto;kaskus) |
Salah satu faktor yang mejadi penyebab mahalnya transportasi
andalan dua kecamatan di Sulawesi Selatan tersebut, akibat tidak perhatianya
pemerintah terhadap infrakstruktur jalan. Jalan yang dilalui tukang ojek sangat
tidak layak. Selain tidak beraspal, jalan tersebut penuh dengan lubang dan
lumpur, hampir setiap kali motor melintas pasti terjebak lumpur. Padahal jalan
tersebut menjadi jalan satu-satunya untuk mengantarkan kebutuhan pokok dan
sebagainya bagi masyarakat Seko.
Terlihat kelelahan (foto; kaskus) |
Seperti yang dikutip dari sindonews.com, Salah satu masyarakat
Seko, Sitti Najwa mengatakan untuk membeli kebutuhan warungnya harus membayar
tukang ojek sebesar Rp 600.000 dan itu harus menggunakan perjanjian terlebih dahulu
agar lebih murah dari harga biasanya, bisa dikatakan perjanjian sebagai
langganan. Namun jika jalan sedang dilanda hujan, maka biaya akan dinaikan dua
kali lipat. Pengojek yang bernama Burhanuddin
mengatakan bahwa harga yang dipatok oleh rekanya sangat setimpal,
lantaran medan yang dilalui sangat berat, kadang kendaraan yang ditumpanginya mogok
ditengah jalan, sehingga harus mengganti onderdil atau memperbaiki dan jarak
antara kedua kabupaten terbilang sangat jauh, mencapai 70 KM.
Permasalah yang ada kecamatan Seko di Sulawasi Selatan
selayaknya menjadi salah satu prioritas pembangunan infrakstuktur jalan bagi
pemerintah daerah dan pusat agar roda perekonomian masyarakat dapat berjalan
dengan baik.