Sejarah Puri Buitenzorg, Istana Bogor






Kota Bogor tidak akan terlepas dari tempat - tempat sejarah, pada zaman kolonial belanda kota ini dijadikan salah satu tempat singgah oleh gubernur Gustaaf Willem Barron Van Imhoff (1745) yang sejak saat itulah beliau memutuskan untuk membangun istana yang diberi nama “puri Buitenzorg” dan sekarang dikenal dengan “Istana Bogor”. Pembangunan puri menir Van Imhoff meniru model dari Blainheim palace, tempat kediaman Duke of Malborough Oxford di Inggris. Untuk mengetahui bagaimana sejarah Istana Bogor, akan dijelaskan dalam artikel singkat ini.

Saat pembangunan awal istana belum sempat berdiri kokoh, telah terjadi kebakaran yang yang diakibatkan satu serangan  dari peperangan banten melawan belanda, bertepatan dengan wafatnya menir Van Imhoff pada tahun 1970. Pemerintahan belanda yang saat itu digantikan oleh Jacob Mossel melanjutkan pembangunan Puri dengan bertingkat tiga. Pada tahun 1811 digantikan pemerintahan Inggris yang berkuasa, Letnan Sir Thomas Stamford Raffles menjadikan Puri Buitenzorg sebagai kediaman resminya.  Pada tahunnya Raffles melakukan perbaikan besar – besaran pada bangunan tengah, serta mengubah kebun disekeliling istana menjadi bergaya inggris dan mulai pembangunan kebun raya di atas lahan yang mengelilingi Puri Buitenzorg. 


Pemerintahan Raffles direbut kembali oleh Belanda pada tahun 1819, dan dibangun sebuah menara di atas gedung untuk menambah kemegahan puri Buitenzorg. Namun tidak bertahan lama, pada tahun 1834 terjadi letusan Gunung salak dan menyebabkan Gempa bumi yang meluluhlantakan bangunan sehingga corak arsitektur tidak menentu. Pada tahun 1850 diputuskan untuk merobohkan semua bangunan, namun masih disisakan konsep bangunan induk tengah, dan di bangun kembali sebuah istana dengan konsep baru, berlantai satu mengikuti gaya Paladio (Eropa) yang populer pada abad 19, dibangun pula jembatan lengkung kayu untuk menghubungkan gedung induk dengan gedung sayap, bangunan ini selesai pada tahun 1856. Bangunan istana berubah kembali saat Jepang berkuasa, bagian bawah tanah dibuat sel penjara, seluruh dinding luar istana dicat dengan warna hitam, hal ini menjadi catatan kelam istana Bogor pada tahun 1942 sampai1945.


Keadaan istana yang mengenaskan berlangsung sampai tahun 1952, pada tahun tersebut barulah dilakukan renovasi bagian bangunan induk, ditambah sebuah beranda yang ditopang dengan enam tiang beralas lonia. Sampai sekarang bangunan Istana Bogor masih berfungsi sebagai objek wisata di daerah Bogor, masih banyak sejarah tentang Puri Buitenzorg yang dapat digali. Demikian penjelasan dari artikel singkat ini, semoga bermanfaat.

Selamat Berlibur !

By Syohibah