Banten merupakan propinsi yang terletak di ujung barang
pulau Jawa, propinsi ini merupakan perlintasan pulau jawa ke sumatra begitu
sebaliknya, di balik itu anda bisa mengunjunngi wisata religi di daerah ini, jaman
dahulu banten merupakan salah satu
tempat dakwah bagi para wali, termasuk Sunan Gunung Jati, wisata religi merupakan
sebuah masjid yang dibangun oleh Sultan Maulana Ibrahim yang merupakan anak
dari sunan gunung jati, masjid ini mempunyai ciri khas dengan bangunan menara
yang besar dan menjadi salah satu masjid
tertua serta menjadi saksi sejarah
penyebaran islam pada masa sultan Maulana.
Masjid Agung Banten |
Masjid ini menjadi salah satu masjid yang paling banyak
dikunjungi oleh masyarakat, baik itu masyarakat banten maupun masyarakat luar
banten. orang yang dateng kemasjid ini bertujuan untuk berziarah karena di
komplek masjid ini terdapat makam-makam sunan yangterkenal seperti sunan Maulana
Hasanuddin yang membangun masjid dan istrinya, terdapat pula makam Sultan Ageng
Tirtayasa, dan Sultan Abu Nasir Abdul Qohhar. Dan sultan-sultan lainya beserta
karib kerabat. maka tak hern setiap hari selalu ada saja masyarakat yang
datang.
Yang tak kalah dari masjid ini ialah bangunannya, mungkin
diatas sudah di katakan terdapat menara yang menjadi ciri khas dari masjid ini
namun tidak hanya itu masjid ini mempunyai bentuk bangunan ciri khas china
karena pembuatnyapu beresal dari bangsa china yaitu Tjek Ban Tjut. Masjid ini
memiliki tinggakatan atap lima 3 besar dan dua kecil yang melambangkan rukun
islam ada lima yaitu syahadat, sholat, zakat, puasa dan haji. di bagian depan
pintu masuk mamiliki jumlah enam buah yang memiliki arti rukun iman.
Di masjid ini terdapat 24 tiang yang menyangga atap yang
menggambarkan waktu sehari penuh yakni 24 jam. Selain terdapat pengaruh cina
masjid ini terdapat juga bentuk yang memiliki pengaruh dari belanda yang berada
disebelah salatan masjid dan dinamakan dengan Tiyamah, konon katanya rancangan
tersebut hasil karya dari Lucanzoon Cardeel. Bangunan tersebut merupakan tempat
berkumpulnya para petinggi sultan yang digunakan untuk tempat diskusi dan
musyawarah membahas beberbagai persoalan.