Tanjakan Emen, Mitos dari Gunung Tangkuban Perahu




Ilustraasi
Gunung tangkuban perahu merupakan salah satu ikon wisata kota Bandung yang paling terkenal dengan panorama alamnya yang begitu indah, selain itu terkenal juga dengan legenda dan mitos-mitos yang dipercayai oleh penduduk sekitar.  Namun, karena legenda dan mitos itu lah gunung tangkuban perahu juga semakin banyak di kenal oleh masyarakat luas sehingga semakin di minati untuk di kunjungi sebagai objek wisata. Berdasarkan kepercayaan masyarakat setempat, ada beberapa mitos yang berkaitan dengan gunung tangkuban perahu. Salah satunya yaitu nama sebuah jalan yang berada di dekat gunung tangkuban perahu. Jalan tersebut bernama tanjakan emen. Bagi warga Bandung Utara, tanjakan tersebut sudah tidak asing lagi. Karena terkenal dengan mitos nya yang begitu menyeramkan.


Tanjakan emen merupakan sebuah tanjakan yang berada di jalan menuju gerbang gunung tangkuban perahu.  Tanjakan ini lebih banyak dikenal sebagai tanjakan maut. Karena banyak nya kecelakaan yang terjadi di jalan tersebut.  Tanjakan tersebut memiliki kemiringan sekitar 50 derajat, sehingga relative curam. Akibat seringnya terjadi kecelakaan di tempat tersebut, membuat para pengendara menjadi begitu waspada ketika menyebrangi jalan tersebut. Dalam satu tahun, jumlah kecelakaan pada jalan tersebut pun tidak terhitung, dari rombongan perawat, pemudik hingga keluarga yang hendak pulang berlibur pun pernah menjadi korban di tanjakan tersebut. Bau belerang dan padatnya rerimbunan di sisi kanan kiri jalan membuat keadaan disekitar tanjakan semakin mencekam.

Menurut mitos warga setempat, awal mula angker nya tanjakan tersebut yaitu setelah merdeka nya Indonesia dari Jepang, ada seorang lelaki sebatang kara yang tinggal di dekat jalan tersebut bernama Emen. Lelaki tersebut kemudian meninggal karena ditabrak oleh sebuah mobil yang pengemudinya tidak bertanggung jawab sama sekali dan justru malah membuang mayat si Emen tersebut di dekat rerimbunan pohon yang tumbuh disekitar kanan-kiri jalan, sehingga tanjakan tersebut menjadi angker dan sering terjadinya kecelakaan yang mengakibatkan orang-orang yang menumpangi nya pun tewas.

Bagi sebagian orang yang telah mengetahui mitos tersebut dan mempercayainya, selalu berhati-hati saat melewati tanjakan menuju gunung tangkuban perahu tersebut. Mereka selalu berdo’a ketika melewati jalanan tersebut. Bahkan ada penumpang yang juga melemparkan sebagian uang nya saat melewati tempat tersebut sebagai tanda permintaan izin. Bagi sebagian sopir yang sudah akrab dengan tempat tersebut, mereka melemparkan rokok mereka sebagai pengganti pelemparan uang untuk menghormati tempat tersebut. Percaya atau tidak, ini hanyalah sebuah mitos yang di percayai oleh penduduk di sekitar Gunung Tangkuban perahu.

By : Yona.